Salam Perdamaian dalam Kebenaran

Sambutan

Kebenaran Sejati itu datangnya dari Allah Ta'ala
Love For All Hatred For None
Mahabbat sab keliye Nufrat kisise nehii

Senin, 12 Oktober 2009

Seminar Membahas Kesalahpahaman Tentang Konsep Islam



By Deidre Williams
NEWS STAFF REPORTER

Apa arti dari jihad? Apa itu syariah? Berapa istri yang dimiliki oleh Nabi Muhammad, dan apakah beliau tetap mempertahankan pernikahan dengan mereka terus menerus?
Topik-topik tersebut dibahas pada hari Minggu dalam suatu seminar untuk wanita yang disponsori oleh Perkumpulan Komunitas Wanita Muslim Ahmadiyah Buffalo Chapter (Women’s Auxiliary of the Ahmadiyya Muslim Community’s Buffalo chapter).
Sekitar 100 wanita, kebanyakan muslim, menghadiri acara yang digelar di Hotel Millennium di Cheektowaga. Seminar ini sebagian merupakan respon terhadap kasus Aasiya Zubair Hassan, seorang muslimah, istri dan ibu yang dipenggal oleh suaminya seorang pria kelahiran Pakistan, dan partner bisnisnya di studio televisi Orchard Park.

"Kejahatan tersebut berlabelkan 'membunuh untuk kehormatan'. Kami ingin orang tahu bahwa tidak ada istilah demikian dalam Islam," kata Tahmina Rehman, penyelenggara seminar dan ketua dari organisasi Buffalo Chapter.

Shanaz Butt, moderator acara tersebut, yang juga merupakan dekan di bagian riset dan pasca sarjana, dan seorang dosen di bidang farmakologi Sciences University di Philadelphia, mengatakan bahwa miskonsepsi dalam Islam, mencakup diantaranya tentang Jihad, yang seringkali dikaitkan dengan militerisme, kekerasan dan pertumpahan darah.

Namun arti sesungguhnya dari Jihad adalah berjuang, berupaya, kata Butt. "Seorang siswa yang berupaya untuk lulus dalam ujian adalah seorah mujahid. Seorang Ibu yang membesarkan anak-anaknya adalah mujahid. Para peserta seminar disini juga mujahid, karena kita sedang berjuang," katanya menambahkan.


Seringkali Islam diartikan terbelakang dan barbar, memandang wanita sebagai sosok yang lemah dan tertindas oleh agama yang menekan mereka, kata para pembicara. Mereka mengakui bahwa beberapa wanita muslim tidak diperlakukan dengan baik, namun hal tersebut tidak dapat disalahkan pada hukum agama Islam atau syariah. Masalahnya adalah mereka yang salah menginterpretasikan ajaran agama untuk disesuaikan dengan keinginan mereka sendiri.


"Mereka menggunakan interpretasi yang berbeda, karenanya, kita melihat aksi terorisme yang diatasnamakan Islam. Beberapa menggunakan interpretasi untuk melakukan kekerasan dan memukul istri-istri," kata Saliha Malik, seorang dosen di Universitas Brown, yang masuk Islam tahun 1987. Hubungan Nabi Muhammad dengan 12 istrinya, kata pembicara, menunjukkan perannya sebagai role model dalam memperlakukan seorang istri.

Walaupun Rasulullah memiliki banyak istri, beliau bermonogami selama 25 tahun perkawinannya dengan istri pertamanya, Khadija. Beliau kemudian berpoligami setelah Khadija wafat, kata Malik, namun bukan untuk memenuhi hasrat badaniahnya. Pernikahan-pernikahan beliau menjadi contoh bagaimana seorang suami harus memperlakukan istrinya, kata Nusrat Rashid, seorang pengacara di Philadelphia, dan pembicara tamu.

Sebagai tambahan, Muhammad saw. mempersatukan berbagai suku bangsa dalam Islam melalui perkawinannya, dan ia menunjukkan kasih sayang, keadilan pada para wanita. Sebelas orang istri lainnya diantaranya adalah janda-janda yang lebih tua, dua orang janda perang, seorang budak bukan Arab, seorang janda yahudi yang masuk Islam dan seorang janda yang memiliki anak-anak kecil.

"Muhammad tidak pernah memukul istri-istrinya. Ia tidak membentak mereka. Apabila istri-istrinya marah padanya, beliau menjauh sesaat dari mereka," kata Malik, yang merujuk pada ayat-ayat tertentu di Al Quran yang membuktikan hal tersebut.

Berdasarkan ayat tersebut, kata Malik, istri-istri diciptakan agar suami merasa tenang dekat mereka, dan adalah melanggar hukum untuk "mengambil wanita diluar kehendak mereka," atau untuk menahan mereka secara salah.

"Terdapat banyak ketidakakuratan," kata Rehman. "Kami mencoba untuk mengajari dan menjernihkan miskonsepsi ini dan mencoba membuat orang mengerti bahwa Islam adalah tentang perdamaian dan cinta, bukan pemaksaan dan penindasan". (Damayanti Natalia)


1 komentar:

  1. http://manifestasialhaq.blogspot.com/2009/10/seminar-membahas-kesalahpahaman-tentang.html berhak meraih medali Cinta-Islam pak, karena menjunjung kecintaan dan meberikan argumentasi mengenai Jihad yang sebenarnya.

    Silakan pasang medali Cinta-Islam (http://www.cinta-islam.web.id/berita-cinta-islam/2-cinta-islam/32-mentautkan-banner-cinta-islam.html) di blog tuan. Jazakumullah ahsanal jaza.

    BalasHapus